Senin, 18 November 2013

~ BAYAR HARGA UNTUK KEBENARAN ~

~ BAYAR HARGA UNTUK KEBENARAN ~ ( bukan dibayar dengan uang )

Untuk mengatakan suatu kebenaran tidaklah mudah, karena tidak jarang untuk berkata benar ada harga yang harus dibayar. Itulah sebabnya hari-hari ini banyak orang yang jadi penjilat, suka cari muka, hidup dalam kemunafikan. Untuk membuktikan kenyataan ini sangatlah mudah, contoh: seorang kaya raya, hidup sukses atau berhasil dalam karier, bisnis, dan dalam segala hal..., pastilah disekitarnya dikelilingi oleh para penjilat dan orang-orang yang suka cari muka, serta para munafik. Sekalipun orang kaya itu berbuat salah bahkan melakukan kejahatan, para penjilat akan tetap berkata; "bos benar..., bos tidak salah". Tapi seorang teman yang sejati akan bicara benar dan apa adanya, kalau salah... ia katakan salah, dan kalau benar.... ia katakan benar pula. Jadi, seorang teman yang sejati akan memberitahukan kekurangan-kekurangan atau kelemahan kita, dan jika kita salah ia tegur serta koreksi kesalahan itu karena ia ingin kita makin hari-makin maju dan dewasa rohani. Tetapi para penjilat membiarkan kita dalam kesalahan..., yang penting baginya ia senang dan mendapat keuntungan dari kita.

~ mengapa setiap orang percaya harus menyatakan kebenaran dan menempatkannya di atas segala-galanya, sebagai berikut:
1. Mazmur 15:1-2; Karena itulah satu-satunya jalan untuk kita dapat naik kegunung Tuhan.
Daud berkata, "Orang yang boleh naik ke gunung Tuhan adalah seorang yang tidak bercela, dan yang selalu menyatakan keadilan, serta mengatakan kebenaran". Dengan lain kata, walaupun kita rajin ke gereja, terlibat aktif dalam pelayanan, bertekun dalam doa, tapi jika tidak menyatakan kebenaran, kita tidak layak atau tidak akan dapat sampai ke Sorga, sebab Sorga bukan disediakan untuk para penjilat dan orang munafik tapi untuk orang-orang yang hidup dalam kebenaran.
2. Amsal 18:21; Karena hidup mati kita dikuasai oleh lidah,
jadi kita bisa menyaksikan orang lain hidup atau mati, diselamatkan atau tidak itu tergantung dengan lidah atau perkataan kita artinya kesaksian kita sangatlah menentukan untuk orang dapat menemukan jalan keselamatan atau tidak, karena siapa yang menggemakannya akan memakan buahnya. Jika kita gemakan kebenaran maka kita akan memakan buah kebenaran pula, artinya keselamatanlah yang sedang menanti kita. Dalam Amsal 12:19 dijelaskan, "bibir yang menyatakan kebenaran tetap untuk selama-lamanya...".
3. Yehezkiel 33:7-9; Karena dunia ada dalam kegelapan.
Sebagai orang percaya kita harus menjadi penjaga atau jadi terang ditengah dunia yang gelap ini, sehingga setiap orang yang berjalan di dalam dunia dapat melihat terang kita kemudian dapat berjalan di dalam terang. Artinya kalau mereka salah kitalah yang memberitahukan kesalahan mereka, kalau mereka tersesat kitalah yang menuntun mereka kepada jalan yang benar. Sehingga oleh kita orang dapat mengenal Tuhan lalu bertobat dan kemudian hidup di dalam Kristus. Mengatakan kebenaran adalah tugas dan kewajiban kita, jika orang tidak bertobat karena kita tidak pernah mengingatkan mereka, Tuhan akan menuntutkannya kepada kita, karena itu tugas dan kewajiban kita adalah menyampaikan kebenaran. Selanjutnya untuk mereka dapat bertobat itu adalah karya Roh Kudus.

~ Tapi realita hari-hari ini memang memprihatinkan, dikoreksi / dikritisi sekecil apapun....maka manusia cenderung menolaknya dan bahkan begitu defensif, bukan sekedar menolak....tapi bahkan balik menyerang. Hal ini sudah mengakar sejak kejatuhan Adam dan Hawa.
~ Realita hari-hari ini juga memberikan gambaran jelas tentang manusia masa kini, dengan sikap defensifnya ketika ada suatu kritik atau koreksi yang diberikan..., maka yang tercetus dari mulut mereka adalah " Ah kamu sok pintar, kamu sok suci, kamu sok rohani " atau bahkan mereka juga berkata " perhatikanlah dirimu, bahkan karena merasa sudah rohani dan ga perlu dikoreksi...mereka akan berkata " tunjukkanlah buah pelayananmu " dll. Jadi ada rasa tidak suka dan bahkan sikap tidak terima, padahal seharusnya bersyukur kalau ada koreksi / kritik karena itu bagian lain untuk menyadarkan kita bahwa kadang kita bisa melakukan kekeliruan.
~ Banyak hal sungguh memprihatinkan hari-hari ini karena merasa bisa berdiri dalam pelayanan, bahkan terkesan sudah melakukan banyak hal...akhirnya tidak menyadari bahwa ada hal-hal yang sebenarnya terlupakan. Contoh : Pemimpinnya berwibawa, melayani hampir ke seluruh Indonesia, Gerejanya mendatangkan pengkhotbah-pengkhotbah besar dan bahkan dari Luar Negeri, tetapi Persekutuan anak mudanya tidak berkembang sama sekali...dan bahkan tidak mengalami pertumbuhan. Anggota jemaatnya bila dikumpulkan malah terdiri dari orang-orang tua yang sudah tidak produktif lagi, jika pun ada peningkatan jumlah orang yang beribadah...itu pun hanyalah beberapa orang yang menjadikan gereja seperti Hante Bus untuk singgah sebentar. Lebih memprihatinkan lagi adalah mampu mengirim Misionari ke LN atau ke tempat lain, namun pengerja-pengerjanya tidak mampu bersosialisasi dengan warga masyarakat sekitarnya, bahkan beberapa pengerjanya seakan menutup diri dengan warga sekitar.

~ Kiranya tidak ada yang tersinggung, apalagi kebakaran jenggot membaca tulisan ini karena ini adalah fakta di sekitar kita. Kita yang telah ditebus....mari milikilah kepekaan dan saling membangunlah satu sama lain. Tidak ada yang salah ketika kita harus dikoreksi...., bersyukurlah jika masih ada orang yang peduli. Satu hal yang perlu digarisbawahi....Jauhkanlah diri kita dari praktek Penjilat.
...............Tuhan Yesus Memberkati..............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar