Jumat, 01 November 2013

~Waspada Terhadap Bahaya Penyesatan~ (2 Ptr 2:1-22)

~Waspada Terhadap Bahaya Penyesatan~
(2 Ptr 2:1-22)

Dalam kitab Injil, empat belas kali Tuhan Yesus memperingatkan murid-murid-Nya untuk waspada terhadap nabi-nabi palsu, pengajar-pengajar yang sesat. Diantaranya dalam Khotbah-Nya di bukit (Mat 7 : 15-23) Tuhan Yesus memperingatkan :
15 Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
Bahkan dalam Khotbah-Nya tentang Akhir Zaman, Tuhan Yesus juga mengingatkan kita untuk benar-benar waspada terhadap bahaya penyesatan yang terjadi di hari-hari yang sedang berakhir ini (Mat 24:4-5). Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang, bahkan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin mereka juga menyesatkan orang-orang pilihan juga (Mat 24:11,24). Tuhan Yesus mengingatkan bahwa tidak semua hamba Tuhan atau pelayan Tuhan itu adalah benar-benar hamba Tuhan yang benar (Mat 7:21-23). Secara lahiriah mereka tampaknya rohani dan benar padahal hatinya penuh dengan kemunafikan dan kedurjanaan (Mat 23:28). Mereka kelihatan sangat berhasil dalam pelayanannya dan banyak orang yang mengikut mereka, mereka menyamar sebagai rasul-rasul Kristus, mereka menyamar sebagai sebagai malaikat Terang (2 Kor 11:13-14). Padahal hati mereka dikuasai hawa nafsu, kebejatan, perzinahan, keserakahan dan kepentingan diri sendiri. Hatinya jauh dari Tuhan, mereka hanya melakukan sebatas kewajiban agama padahal mereka sendiri tidak hidup dalam kebenaran (Mat 5:20, 15:8-9).
Dalam Mrk 8 : 15 Tuhan Yesus juga memperingatkan para murid-Nya,kata-Nya : “Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes” Ragi orang Farisi artinya orang Kristen yang mengesampingkan kebenaran firman Tuhan dan kehendak Allah dengan lebih mengutamakan tradisi keagamaan. Ragi Herodes artinya orang Kristen yang mengikuti pandangan sekularisme, humanisme dan berbalik melawan Kristus.
Mengapa bisa terjadi seperti itu ? Firman Tuhan katakan, bahwa memang semua itu harus terjadi (Mat 24:6), supaya genaplah Firman Tuhan dan supaya ada pemisahan antara gandum dan lalang (Mat 13:24-30).
Bahkan dalam 2 Tim 3:13 dikatakan, bahwa orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan.

Bagaimana caranya kita mengenali guru-guru palsu atau nabi-nabi palsu ?
1. Perhatikan buahnya. Dalam Mat 7:16,20 Tuhan Yesus berkata : “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka….” Buah dalam hal ini adalah buah pertobatan (Mat 3:8) dan buah roh (Gal 5:22-23).
2. 2. Perhatikan bagaimana mereka hidup : apakah ia memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan dan sesama, apakah mereka berdoa dengan tekun, melayani Tuhan dengan tulus dan sungguh-sungguh, apakah mengasihi jiwa-jiwa yang berdosa (Yoh 3:16), membenci kefasikan dan mencintai kebenaran, dan tidak mau kompromi dengan dosa. Kalau mereka masih hidup dalam kepahitan, kebencian, bahkan tidak segan-segan mengutuki sesamanya, mereka bukanlah hamba Kristus ! Kalau mereka masih menonjolkan/meninggikan dirinya sendiri dan mencari puji-pujian dan ingin disanjung oleh manusia atau mencari perkenanan manusia, mereka juga bukanlah hamba Kristus (Mat 23:12, Gal 1:10. Yak 4:10).
3. Perhatikan motivasi mereka : Pemimpin Kristen, nabi-nabi, pengajar-pengajar dan pengkhotbah yang sejati akan memiliki komitmen untuk hidup sepenuhnya bagi Kristus sehingga yang ditinggikan / dimuliakan dalam hidup dan pelayanannya adalah hanya Kristus (Flp 1 :20-21 dan bukan dirinya sendiri, nama hamba Tuhannya atau gerejanya), memimpin gerejanya (umat) dan menuntun orang pada pertobatan dan kekudusan (Kis 26:18), menyelamatkan orang-orang yang terhilang (1 Kor 9:19-22) dan memberitakan serta mempertahankan Injil Kristus dan pengajaran yang sehat (Yud 1: 3-4).
4. Perhatikan buah pelayanannya. Apakah buahnya banyak, baik dan tetap (Mat 7 :16-17, Yoh 15:8, 16).
5. Perhatikan apakah mereka hidup dalam kasih, mendalami, memahami dan mengalami Firman Tuhan sepenuhnya (2 Yoh 1:6, 9-10). Mereka hidup di dalam firman Tuhan dan firman Tuhan hidup di dalam mereka.
6. Perhatikan kejujurannya dalam hal uang (1 Tim 3:3). Hidup berpadanan dengan apa yang ada dan tidak membiarkan dirinya menjadi hamba uang (Ibr 13:5). Apalagi terbelenggu ambisi pribadi yang berlebihan, terjerat hutang, dan lebih mengutamakan hal-hal yang lahiriah daripada yang rohani.
7. Perhatikan caranya berbicara (apakah seorang yang bercabang lidah atau bukan, 1 Tim 3:8, 2 Tim 2:16-18). Hamba Kristus juga bukanlah hamba yang suka menggerutu dan mengeluh tentang nasibnya, mulutnya tidak mengeluarkan perkataan-perkataan yang sia-sia / membawa perpecahan dan mereka tidak menjilat orang untuk mendapat keuntungan (Yud 1:16).
8. Perhatikan apakah ia bisa memelihara rahasia iman dalam hati nurani yang suci atau sebaliknya (1 Tim 3:9)
9. Perhatikan apakah ia sudah teruji dan terbukti pelayanannya tidak bercacat (1 Tim 3:10). Sesuai dengan kebenaran dan membawa damai sejahtera.
10. Perhatikan gaya hidupnya apakah dapat menahan diri dan dapat dipercaya dalam segala hal (1 Tim 3: 11)
11. Perhatikan apakah kehidupan pribadi dan / atau rumah tangganya baik-baik (1 Tim 3 : 12)
12. Perhatikan apakah ia memiliki kesaksian pelayanan yang baik (1 Tim 3:13) dan memuliakan Tuhan.
13. Hidupnya menyenangkan hati Tuhan (berkenan kepada Tuhan) dan hidup dalam kebenaran (2 Tim 2:19).Tidak membiarkan dirinya dicemari oleh dunia (Yak 1:27). Tidak mementingkan diri sendiri atau kelompoknya sendiri (Yud 1:12).
14. Hidup tidak dikuasai hawa nafsu / kedagingan, adil, setia, kasih dan damai serta memiliki hati yang murni di hadapan Tuhan dan nurani yang bersih terhadap sesama (2 Tim 2 : 22)
15. Ramah dan cakap mengajar, sabar dan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan pada pertobatan (2 Tim 2:23-25).

Lalu bagaimana caranya agar kita tidak tertipu oleh mereka atau supaya tidak terjerat penyesat-penyesat?
1. Bangunlah dirimu sendiri di atas dasar iman yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus (Yud 1:20). Iman yang paling suci adalah iman karena hikmat dan kekuatan Roh Kudus.
1. Dalam 2 Tim 3:14-17 dikatakan, bahwa kita harus tetap berpegang pada kebenaran yang telah kita terima dan kita yakini, dengan selalu mengingat (menghormati/respek terhadap) orang yang telah mengajarkan ajaran-ajaran yang sehat. Bertekunlah dalam ibadah dan pengajaran yang sehat, jangan GKJJ / Gereja Kristen Jalan-Jalan (1 Tim 4:6,13-16, 2 Tim 1:13-14). Pengajaran yang sehat akan didasarkan pada firman yang sehat, yaitu sesuai dengan 2 Tim 3:16 (mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakukan dan mendidik orang dalam kebenaran) dan kita harus memiliki hikmat pengetahuan akan kebenaran yang dari Tuhan, yaitu hikmat oleh kekuatan kuasa Roh Kudus (1 Kor 1:24, 1 Kor 2:4-5 dan 10). Dalam Yoh 14:26 Tuhan Yesus berfirman :
26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dia-lah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Dan Roh Kudus yang akan memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran (Yoh 16:13).
1. Mintalah hikmat Tuhan dan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh (1 Kor 12:10) sehingga kita tidak lagi dapat terombang-ambingkan pengajaran-pengajaran yang sesat.
1. Senantiasa hidup dipimpin Roh Kudus dan dipenuhi Roh Kudus (Rm 8:14, Gal 5:25, Ef 5:18). Dalam 1 Yoh 2:27 firman Tuhan berkata : “Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tntang segala sesuatu – dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta – dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.”
1. Dalam Ef 4 : 21-24 dikatakan, bahwa kita harus sepenuhnya menanggalkan manusia lama kita dan senantiasa memberi diri kita untuk terus menerus dibaharui di dalam roh dan pikiranmu oleh Roh Kudus, hidup sebagai manusia baru yang seutuhnya dan menjaga kekudusan roh, jiwa dan tubuh (1 Tes 5:23).
1. Ef 5 mengingatkan betapa pentingnya kita berjalan dalam ketaatan dan hidup dalam kasih. Dan di ayat 6-7 dikatakan, janganlah membiarkan diri kita disesatkan orang dengan kata-kata hampa dan jangan berkawan dengan mereka (yang hidup dalam kegelapan) – 1 Kor 5:11. Waspada dan hindarilah mereka yang bertentangan dengan pengajaran yang sehat, yang menimbulkan perpecahan dan godaan, yang hanya mencari perkenanan manusia (Rm 16:17-18, Gal 1:10). Hati-dalam bergaul. Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik. Bergaullah dengan orang-orang yang beriman sehat, dan rohnya menyala-nyala.
1. Berusaha untuk mencapai kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan (Ef 4:13-14). Semakin rohaninya dewasa, semakin rendah hati, dan semakin taat kepada Tuhan dan tunduk pada otoritas. Semakin rohani semakin haus akan firman yang keras dan semakin haus dipenuhi Roh Kudus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar